Bahan Tawa Mungkin hidup adalah bahan tawa Selayaknya lelucon yang diceritakan Seakan komedi yang dibawakan Untuk membuat ribuan malaikat tergelak Menertawai manusia yang merangkak Menyusuri nasib dengan mata tertutup Entah yang didapat upeti, nasi, atau tai Entah dengan cara merebut, menggali, atau menunggu Malaikat tinggal menulis dan menceritakannya Kemudian manusia dapat hukumannya Iblis kegirangan karena ditemani tanah bernyawa -Izat 7/8/21
Malam ini, kelopak letih Tak mampu menutup Tak mampu membasuh Takut esok akan dibenci Dibenci oleh tubuh sendiri Mimpi yang sudah tergores di dinding Angan semu yang sudah menjelma di kening Bolehkah aku menyentuhnya? Memeluk dan mengajaknya tertawa Bertepuk tangan karena hati tak jadi kecewa Aku ragu, Ragu dapat melihatnya tampak di depan mata Ragu bahwa ia akan sama seperti yang di kepala Ragu dan takut, Ia akan lari karena kecewa -Izat Jakarta, 3 April 2021
Terjaga di Mimpi Buruk Pecundang hanya bermimpi Tapi pemenang bangun dan mengejar mimpi . Begitulah kata sang motivator . Benar kata Nadin, Mereka lupa tentang mimpi buruk Mimpi buruk yang menghantui malam Mimpi buruk yang memakan harapan Mimpi buruk yang ingin segera aku hentikan Aku memaksa membuka mata Tapi aku sadar, ternyata aku terjaga Terjaga di bawah sinar rembulan Terjaga di bawah cakar raja siang ~Izat Jakarta, 11 September 2021
Comments
Post a Comment