April mop
Sekarang aku sedang menyiapkan sesuatu untuk april mop besok. Menyusun ide- ide jahilku yang akan kulakukan pada mereka. Terbayang wajah mereka yang akan menjadi korbanku, mulai dari marah sampai nangis.
Kalo ngomongin april mop ingin sekali rasanya setiap hari menjadi april mop. Karena aku bisa menjahili semua orang dengan bebas. Mungkin karena saat april mop kita punya alasan untuk menjahili orang. Yang enggak bisa kita jadikan alasan di hari lainnya. Karena mereka tahu bahwa april mop itu adalah hari untuk mengerjai orang lain.
Pertama aku akan menjahili sahabatku. Orang yang selalu berangkat ke sekolah bersamaku, namanya Karina. orangnya itu cempreng banget. suaranya yang dia bilang merdu itu sering bikin kupingku sakit.
Kedua. Seluruh teman sekelasku. Karena aku sayang sama mereka aku pun merencanakan april mop untuk mereka. Karena tidak adil jika aku menjahili sahabatku sementara mereka tidak.
Ketiga seluruh warga sekolah. Jika sahabat dan teman sekelas saja akan kujahili masa sih aku ngak menjahili guru dan anak kelas lainnya, itu kan tidak adil, kalau mereka iri bagamana?. Oleh karena itu aku menyiapkan rencana untuk mereka.
Cukup tiga rencana aja yang kulakukan untuk april mop kali ini. Karena biasanya aku membuat sampai lebih dari lima rencana bahkan sampai sepuluh. Termasuk rencana untuk keluargaku. Tapi sepertinya tahun ini aku tidak bisa melakukannya. Karena aku takut uang jajanku dihentikan selama sebulan seperti tahun lalu.
Oh ya. Sebelum melakukan kebaikan itu aku akan memperkenalkan diriku dulu. Namaku Aprilia. Lahir diakhir bulan april, aku tak akan meyebutkannya tanggalnya. Karena belum tentu kalian akan memberikan Hadiah padaku. Lahir dibulan april mungkin juga alasan dari aku yang menyukai april mop.
...
Karina sudah dari tadi menungguku untuk berangkat bersama kesekolah, jadi wajar saja jika wajahnya cemberut seperti adikku yang dipaksa mandi. Aku sedikit terlambat hari ini, karena aku tidur terlalu malam. Karina pastinya tak akan menerima alasan seperti itu. Karena dia pikir aku tukang tidur, sehingga tak mungkin tidur malam. Betapa jujurnya sahabatku itu.
"anterin aku ke toilet yuk." ajaknya sebelum kami menaruh tas di kelas.
Karina kalo di kamar mandi tuh lamanya banget. Sehingga aku bosan menunggunya. "Karin!" teriakku. "Aku ke kelas duluan yah" sebelum persetujuannya terdengar aku sudah berlari meninggalkan toilet, membuatnya berteriak. Tapi aku tak memperdulikan itu.
Saat dia terdiam dan mengira aku sudah pergi, aku kembali dan mengunci toilet tempat Karina buang air. Suara kunci pintunya terdengar keras membuatnya kembali berteriak. "Woi!. April!..buka!.." sepertinya dia sudah tahu kalau itu aku. Bukannya aku membuka pintunya aku pun bergegas meninggalkan Karina dengan teriakan cemrengnya. "Semoga tidak ada orang yang ketoilet" gumamku
Rencana pertama selesai. Rasain kau Karina. Betapa kejamnya diriku ini. Haha ha ha...tawa jahat seorang April
Aku pun masuk ke kelas yang di pintunya tertulis 7-c.Dan entah kenapa berteriak "Pagi semua!" pada mereka dengan mimik yang ceria. Yang membua mereka semua curiga. Mungkin karena aku tak pernah menyapa sebelumnya.
Tak lama kemudian terdengar suara bell berbunyi. Dan Karina belum masuk kekelas. Sebenarnya ada rasa kasihan sedikit pada dia, tapi kan hari ini april mop jadi aku harus membuang rasa tega dalam diriku.
Pelajaran seni budaya pun dimulai saat guru mapel itu memasuki kelas. Dia pun meyuruh kami menggambar. Pelajaran yang tidak tanganku sukai. Kenapa hanya tanganku?. Karena aku suka menggambar apalagi gambar pemandangan karena itu indah banget dan bikin tenang. Tapi sayangnya hasilnya enggak pernah indah dan bikin tenang, karena tanganku enggak suka menggambar. Hiks..
Setelah tiga puluh menit menggambar Karina pun masuk kekelas dengan wajah merah. Dia langsung duduk di sebelahku dan tak bergeming. Sepertinya ekpresi karina di luar perkiraan, ku pikir dia akan marah tapi dia hanya duduk dan langsung mengerjakan tugas menggambar.
"Ada apa rin?" tanyaku pura pura tak tahu.
"Bukan kamu ya Ril?"
"Maksudnya?"
"Bukan kamu yang ngunciin pintu kamar mandi?" hmm.. Jujur ngak yah?. Udahlah jujur aja.. Kata mamah kan gak boleh bohong.
"April mop Karin!" teriakku di kupingnya membuat dia kaget.
"Oh" jawabnya. HAH!. Cuma itu balasannya?. Diluar dugaan..
"Kamu marah?"
Dia diam. Yah.. Dia marah. Enggak ada tempat nyontek deh, padahal kan hari ini ulangan PKN. Walaupun dia ngak pinter pinter amat kan setidaknya bisa diandalkan. Semalam enggak belajar pula..
Bell pergatian pelajaran berbunyi dan Bu Nina pun masuk kelas. Belum lima menit soal ulangan sudah terbagi keanak-anak dan kita semua sudah mulai mengerjakan ulangan. Takut waktu habis sebelum kita selesai, walau setelah jam Bu nina adalah jam istirahat sehingga ada tambahan waktu.
Bell tanda istirahat berbunyi. Ketua kelas Bagas pun mengumpulkan kertas ulangan anak anak. Saat itu aku pun mengambil gelas minumku untuk minum agar kembali segar setelah ulangan. Nyatanya ulangan lebih melelahkan dari olahraga.
Saat Bagas sampai mejaku yang merupakan meja telakhir ia mengumpulkan kertas ulangan.
"YAH!!" teriakku dan Bagas bersamaan. Air minumku tumpah dan membasahi seluruh kertas ulangan. Kecuali milikku dan Karina. Karena kita belum memberikannya pada bagas.
Rencana dua berhasil. HA..HA..HA.. tawa jahat seorang april diatas penderitaan anak sekelas. Semoga mereka semua disuruh menyalin ulang sehingga hanya aku dan Karina yang istirahat..
"Yah ibu..gimana dong.."
"Ibu besok lagi aja bu.."
"April sialan emang.."
"HUUU APRILL..".
"YES.. Jawabannya bisa dibenerin"
Semua anak anak ribut dan sebagian besar menyalahlanku. "Kok aku sih?. Bagas nya aja yang ngak bener" elakku.
Bu Nina pun menengahi. "Sebaiknya kalian salin ulang. Masih inget kan jawabannya" yes.. Sesuai harapan..
"YAH IBU.." teriak anak anak.
"Ibu akan kasih waktu selama jam istirahat" dan semua anak-anak pun langsung menyalin sambil bergumam memaki diriku. Aku dan Karina pun berjalan keluar.
Tiba tiba "April" panggil Bu Nina. Aku menoleh "tugas kamu mana yang ibu suruh nyatet?" tagih Bu Nina layaknya seorang renternir.
"Belum bu"
"Kamu selesaikan sekarang. Kalo hari ini tidak dikumpulkan nilaimu akan kosong" perintahnya.
yah..enggak istirahat. Dengan berat hati aku mengerjakan tugas itu dan Karina istirahat sendirian. "Rasain lo!" teriak anak anak. Kenapa jadi aku yang menderita?. Semuanya diluar perkiraan.
...
Untunglah aku sudah selesai saat bell masuk berbunyi. Tapi kesalnya semua anak anak hanya menyalin dalam lima menit dan mereka semua asik istirahat sementara aku mencatat.
Baiklah lupakan itu.. Sekarang aku sedang menjalankan rencana ketiga. Aku kini sedang di depan tombol bell. Aku pun memencel tombol bell tanda pulang. Ternyata ini sunguh lebih mengasikkan. Aku membayangkan anak anak akan pulang dan para guru akan kebingungan. Pasti akan terjadi kekacauan besar.
Ternyata benar saja seluruh anak anak menggendong tasnya masing masing dan bergegas pulang. Berpikir bahwa hari ini pulang cepat. Dalam lima belas menit lingkungan sekolah sudah kosong hanya tinggal beberapa anak yang masih menunggu kendaraan di depan gerbang.
Rencana tiga berhasil. Aku pun melangkahkan kaki sambil cecikikan. Membayangkan guru guru yang kebingungan, guru piket yang dimarahi, dan juga anak anak yang akan diceramahi besok.
"April" panggil seseorang di belakangku yang membuatku kaget. Ternnyata Bu Nina. "Ada apa ya bu?"
"Kamu nggak pulang?" HA?!. Kok ekpresinya aneh ya, kenapa dia malah seneng?.
"Bagus deh kamu di sini. Bantuin ibu beresin buku di perpustakaan yuk. Kebetulan dapet banyak buku baru" Bu Nina kebetulan adalah penjaga perpustakaan.
Aku yang masih bingung ini tak bisa menjawab sehingga mengikuti langkah Bu Nina. "Emang ada apa bu kok pulang cepet?" tanyaku pura pura tidak tahu.
"Hari ini ada tamu jadi anak-anak dipulangin. Karena ibu enggak ikut nyambut jadi ibu ngeberesin buku"
HAAA?!. JADI HARI INI EMANG PULANG CEPET?!. Sial, mereka semua menikmati pulang cepet sementara aku membereskan buku di perpustakaan. Rencanaku nggak ada yang berjalan. April mop tahun ini nggak ada yang berhasil, malah akulah yang menderita. Inilah yang disebut senjata makan tuan yang kusebut april mop berbalik pada Aprilia.
Comments
Post a Comment